Pelatih Top Dunia Seperti Karyawan Sebut Indonesia Hanya Berkhayal Media Vietnam Kritik Pedas PSSI

Media Vietnam, Zing.vn, mengkritikPSSIyang hanya bisa berkhayal dengan memberikan target sulit kepada para pelatihtimnas Indonesia. Konflik antara pelatihtimnas Indonesia,Shin Tae yong, danPSSIbeberapa waktu lalu turut mengundang perhatian dari banyak pihak. Tak hanya publik sepak bola di dalam negeri, pecinta sepak bola dari luar negeri pun turut menyoroti kasus tersebut.

Salah satu sorotan datang dari media asal Vietnam, Zing. Dalam berita berjudul 'Shin Tae yong Tak Kompeten atau Sepak Bola Indonesia Berkhayal?', Zing menyoroti sikap PSSI yang dinilai kurang bijak dalam memperlakukan para pelatih timnas Indonesia. Zing sendiri tidak hanya melihat kasus terkini yang melibatkan Shin Tae yong dan PSSI.

Zing juga berkaca pada cerita cerita pahit yang pernah dialami oleh para pelatih timnas Indonesia terdahulu seperti Luis Milla dan Simon McMenemy. "PSSI selalu tahu cara terburuk memutus kontrak. Luis Milla mengunggah status ketika diputus kontraknya. Dia berkata sepak bola Indonesia diatur dengan cara yang buruk, tidak profesional, dan tidak menghargai kontrak," tulis Zing seperti dikutip Bolasport.com. "Satu tahun kemudian giliran Simon McMenemy pergi dari Indonesia dengan memalukan," tulis Zing lagi.

Zing memberikan kritik pedas kepada PSSI yang dinilai tak bisa mengayomi para pelatih timnas Indonesia. Kejamnya, menurut Zing, PSSI memperlakukan para pelatih top dunia seperti karyawan biasa. "Indonesia telah mengeluarkan dana besar besaran untuk merekrut tiga pelatih top, tapi memperlakukan mereka seperti karyawan biasa," tulis Zing.

"Mereka seakan dianggap tak punya latar belakang kemampuan melatih tim yang baik. Padahal sebaliknya," tulis Zing menambahkan. Zing kemudian menganggap PSSI dan sepak bola Indonesia hanya bisa berkhayal. Memberikan target target berat kepada para pelatih timnas tanpa sepenuhnya memahami kekuatan tim Garuda.

Oleh sebab itu, Zing berharap PSSI bisa memberikan lebih banyak waktu kepada para pelatih timnas Indonesia untuk mengembangkan tim. Skuad Garuda lebih membutuhkan peletakkan dasar kembali yang lebih baik ketimbang mengejar target target yang kurang sesuai. "PSSI harusnya memberikan waktu kepada pelatih, tapi mereka tidak sabar," tulis Zing.

"Shin Tae yong bukanlah pelatih pertama yang diminta untuk memenangkan Piala AFF di tahun pertamanya mengasuh timnas Indonesia." "Luis Milla dan Simon McMenemy juga mendapat target serupa, seperti mencapai perempat final Asian Games atau lolos ke Piala Dunia." "Saat pertama Shin datang ke Indonesia, dia bilang dia memahami budaya Indonesia. Namun ilusi ini mungkin adalah hal yang tak disadarinya," tandas Zing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *