Atletico Madrid merupakan salah satu klub yang mempunyai deretan kiper hebat di setiap masanya. Posisi krusial ini mempunyai peranannya dalam suatu tim ketika menjalani sebuah pertandingan. Kehandalan seorang kiper di bawah mistar gawang bisa menjadi salah satu sebuah kekuatan tim dalam meraih prestasi.
Selain itu, tak jarang kiper harus melakukan berbagai penyelamatan gemilang untuk menghentikan laju bola agar tidak masuk ke gawangnya. Jika berbicara mengenai kualitas kiper, Atletico Madrid dapat dikatakan selalu dihuni kiper tangguh dari yang sudah pensiun, berpindah klub hingga saat ini. Diantaranya 2 mantan kiper yang tidak diragukan lagi kualitasnya seperti David De Gea yang kini menjadi andalan Manchester United, Thibaut Courtouis di Real Madrid.
Adapun posisi penjaga gawang saat tim yang berjuluk Los Rojiblancos dipercayakan kepada Jan Oblak. Marcel Domingo bergabung dengan Atletico dari Stade Francais pada tahun 1948. Domingo mempunyai andil besar bagi Los Rojiblancos untuk memenangkan gelar LaLiga berturut turut pada tahun 1949/50 dan 1950/51.
Selain mendapat gelar untuk tim, Domingo juga mengklaim penghargaan Zamora untuk dirinya sendiri. Madinabeytia tiba dari Argentina pada musim 1958/59 dan membantu Atletico meraih gelar LaLiga (1965/66). Selain gelar La Liga adapula raihan gelar berikutnya yakni tiga Copa del Rey dan satu Piala Winners 'Cup.
Untuk penghargaan pribadi yakni Beytia tidak kebobolan dalam 793 menit. Miguel Reina, ayah dari Pepe Reina, tiba dari Barcelona pada tahun 1973, dan memenangkan LaLiga pada musim 1976/77,. Selanjutnya ayah dari Pepe Reina juga memenangkan trofi Zamora dan Copa del Rey.
Selain itu, ia bermain di final Piala Eropa melawan Bayern Munich yang Atleti kalah 4 0. Meskipun meraih hasil pahit, Miguel Reina berhasil mengangkat satu satunya Piala Intercontinental. Resino tiba di Atletico pada tahun 1986 dan mencatatkan sejarah untuk Los Rojiblancos yakni dalam waktu 1.275 menit tanpa kebobolan satu gol pun.
Dia juga memenangkan Copa del Rey dua kali dan trofi Zamora. David de Gea merupakan pemain asli akademi Atletico Madrid. De Gea pertama mengawali karir di tahun 2007 bersama Atletico B dan kemudian promosi ke Atletico U 19.
Dua tahun berselang kiper yang mempunyai tinggi badan 1,89m ini promosi ke suad utama tepatnya musim 2009. Selama berada di skuad utama, De Gea telah memborong 1x Piala Europa League (2009/2010) dan 1x Piala Supercup (2010/2011). Penampilan gemilangnya dibawah mistar gawang membuat Manchester United memboyongnya di musim 2011 dengan angka transfer sebesar €25.00m.
Thibaut Curtois datang ke Atletico sepeninggalan de Gea memilih pinangan dari Manchester United. Tepatnya pada tahun 2011, Courtouis datang dengan status pinjaman dari Chelsea dan dengan cepat menjadi andalan serta menjadi pujaan di Vicente Calderon. Namun kiper asal Belgia ini harus ditarik kembali oleh Chelsea setelah menyekolahkannya selama 3 musim dari 2011 2014.
Selama berbaju Los Rojiblancos, Courtouis telah LaLiga Santander, Copa del Rey, Liga Eropa dan Piala Super Eropa serta dua hadiah Zamora. Oblakmerupakan penjaga gawang paling mahal dalam sejarah klub ketika ia tiba dari Benfica dengan harga 16 juta euro. Tetapi sejak itu ia menunjukkan bahwa ia bernilai setiap sen dari biaya itu.
Penampilan terbaik Oblak yakni membawa Los Rojiblancos lolos ke babak semifinal Liga Champions musim ini kala mengalahkan Liverpool dengan agregat 4 2. Pada leg kedua yang digelar di markas Liverpool yakni di Anfield Stadium, Oblak berhasil tampil menawan dengan mencatatkan 9 penyelamatan dan membawa Los Rojiblancos mempecundangi Liverpool 2 3 pada Kamis (12/3/2020). Sementara eksistensi Jan Oblak sebagai penjaga gawang papan atas sebenarnya bukanlah hal baru.
Dia dua kali terdaftar dalam skuat terbaik Liga Champions (2015/16 dan 2016/17). Sementara pada panggung La Liga, Oblak telah meraih empat Zamora Trophy dan hanya kalah dari Antoni Ramallets dan Victor Valdes yang mengemas satu gelar lebih banyak.