Tata Cara Takbiran Idul Fitri, Lengkap dengan Lafal Bacaan Takbir dan Artinya

Di penghujung Ramadhan dan memasuki hari raya Idul Fitri 1 Syawal, umat muslim dianjurkan untuk banyak berzikir mengagungkan Allah. Satu caranya yakni melalui bacaan takbir 'Allahu Akbar', sebagaimana ini juga merupakan bentuk syukur atas nikmat yang diberikan kepada Allah. Pemerintah Indonesia telah mengimbau untuk melakukan shalat Id di rumah saja bersama keluarga.

Begitupun juga untuk pelaksanaan takbir, juga diimbau untuk tidak dilakukan secara berkeliling. Hal ini mengingat virus corona masihterus menyebar. Dengan melakukan takbiran serta shalat Id di rumah diharapkan dapat memutus rantai penularan virus corona.

Ustaz Abdul Somad (UAS) menjelaskan, ada dua pendapat dari ulama mengenai waktu dimulainya takbiran. Pertama, sejak malam setelah maghrib satu hari sebelum salat Idul Fitri. Kedua, dimulai saat pagi hari ketika menuju salat Ied.

"Pertama mulai malam Idul Fitri, habis maghrib sampai besok khatib shalat Idul Fitri naik mimbar." "Pendapat kedua ketika pagi, mau berangkat mau menuju tempat shalat Ied, itulah baru bertakbir," terang Ustaz Abdul Somad. Setelah salat Idul Fitri selesai, maka setelah itu tidak ada lagi takbir.

Berbeda dengan Idul Adha yang mana ada hari tasyrik, maka selama hari tasyrik itu masih disunnahkan untuk mengumandangkan takbir. "Sampai khatib naik mimbar, setelah itu habis tidak ada takbir, yang takbir hari pertama, hari kedua, hari ketiga itu Idul Adha, 11, 12, 13, Wallahu A'lam Bishawab," tutup Ustaz Somad. Muhammadiyah dalam menjelaskan,lafadz takbir ’Ied yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw adalah:

Seperti disandarkan kepada Ibn Mas’ud, ‘Umar ibn al Khattab dan ‘Ali ibn Abi Thalib, di antaranya adalah sebagai berikut: اَ Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan bagi Allah lah segala puji.”

Lafaz tersebut berdasar berdasarkan hadits riwayat Ibn Abi Syaibah, Mushannaf, tahqiq: Kamal al Hut, juz 1 hlm 490 no. 5650, 5651, 5653. Ibn al Mundzir, Al Awshat, juz 7, hlm 22 no: 223, hlm 23, 24, 25 no:224, 225, 226) Ucapan Allahu Akbar dalam takbir ‘Ied pada redaksi hadits di atas jelas hanya diucapkan dua kali, tidak tiga kali. Sesuai hadits riwayat Abdur Razaq dari Salman dengan sanad yang shahih, yang mengatakan:

Artinya: “Bertakbirlah: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Sungguh Maha Besar. (lihat ash Shan’aniy, Subul as Salam, Juz II: 76) Artinya: “Bertakbirlah: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Sungguh Maha Besar. (lihat al Baihaqi,Sunan al Kubra, Juz III: 316) Sementara itu, ada pula bacaan takbir yang lebih panjang lagi, yaitu Allahu Akbar Kabira wal hamdu lil Lahi katsira… dan seterusnya sampai wa lau karihal kafirun, musyrikun dan lain lain.

Berikut lafal lengkapnya. ل Namun demikian, Muhammadiyah berpendapat, belum menemukan dasar atau dalil yang secara jelas menuntunkan bertakbir hari raya dengan lafaz demikian.

Di sisi lain,lafal takbir yang panjang tersebut ditemukan dalam hadis yang menunjukkan bacaan zikir pada akhir pelaksanaan shalat. Selain itu, juga ditemukan pada sebuah hadist yang berkaitan dengan kepulangan Rasulullah dari perang, haji atau umrah. Lafadz lafadz yang terkandung dalam kedua hadis tersebut bukan dikhususkan untuk dibaca sebagai lafadz takbir pada hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *