Serba serbi final Liga Champions usai Bayern Munchen bekuk Lyon 3 0 di Stadion Jose Alvalade, Portugal, Kamis (20/8/2020). Bayern Munchen melenggang ke final Liga Champions berkat dwi gol Serge Gnabry dan sebiji gol Robert Lewandowski ke gawang Lyon. Tim asuhan Hansi Flick sukses menyusul Paris Saint Germain (PSG) yang sudah lebih dulu memastikan satu tiket final Liga Champions lantaran menang dengan skor identik atas RB Leipzig.
Gol kemenangan PSG dicetak oleh Marquinhos, Angel Di Maria dan Juan Bernat. Menarik dinantikan final Liga Champions musim antara PSG vs Bayern Munchen jika menelisik kembali perjalanan kedua tim sejak awal musim. Kesuksesan PSG dan Bayern Munchen melaju ke babak final Liga Champions taak lepas dari penampilan impresif tim selama musim 2019 2020.
Benar saja, dominasi keduanya tampak dari beberapa gelar di liga domestik yang sudah diraih. PSG menjadi jawara Ligue 1 (Liga Prancis) meskipun kompetisi diberhentikan karena pandemi corona. Tak hanya itu, tim asuhan Thomas Tuchel juga sukses membawa pulang gelar Piala Prancis, Piala Liga Prancis, dan Piala Super Prancis.
Sementara Bayern Munchen, sama halnya dengan PSG, bahkan salah satu diantara mereka bakal meraih treble winner musim ini. Trofi Bundesliga untuk kali kedelapan secara beruntun, dan DFB Pokal sudah berada di lemari koleksi The Bavarian julukan Bayern Munchen . Bagi PSG, ini adalah kali pertama Les Parisiens berad di final Liga Champions.
Oleh karena ini, jika Thomas Tuchel sukses mengalahkan strategi Hansi Flick dan membawa PSG juara Liga Champions, trofi si Kuping Besar pertama dalam sejah klub berhak dibawa pulang. Tak hanya itu, gelar tersebut akan membuat PSG menjadi tim kedua asal Perancis yang berhasil mengangkat trofi si Kuping Besar. Marseille menjadi tim pertama asal Perancis yang telah berhasil menisbatkan diri sebagai yang terbaik dalam gelaran Liga Champions, tepatnya pada tahun 1993.
Marseille kala itu mampu mengalahkan AC Milan di partai puncak Liga Champions musim 1992/1993. Gol tunggal yang dicetak oleh Basile Boli akhirnya mampu membuat Marseille memenangkan laga dengan skor satu gol tanpa balas melawan AC Milan. Namun, seandainya Bayern Munchen yang keluar sebagai juara Liga Champions musim ini.
Maka bisa dipastikan Bayern Munchen akan mengulangi sejarah manis ketika meraih treble winner pada tahun 2013 silam. Dimana, kala itu Bayern Munchen yang masih diperkuat oleh Arjen Robben mampu meraih tiga trofi bergengsi dalam satu musim penuh. Tiga trofi yang dimaksud adalah Bundesliga, DFB Pokal, dan Liga Champions.
Selain itu, gelar Liga Champions juga akan membuat telah mengoleksi lima trofi Si Kuping Besar dalam sejarah klub asal Jerman tersebut. PSG dan Bayern Munchen saat ini sama sama dikomandoi oleh pelatih asal Jerman, Thomas Tuchel di sisi Les Parisiens, dan Hansi Flick di sisi The Bavarian. Kedua otak atau juru strategi ini mampu menyulap tim mereka sebagai yang terbaik di dunia.
Telah dijelaskan di atas, capaian dan perolehan PSG musim ini. Klub yang diinvestori oleh pengusaha asal Timur Tengah itu jelas menatap trofi Liga Champions yaang menjadi bidikan selama ini. Sementara Hansi Flick yang datang di akhir tahun lalu mampu membangkitkan gairah juara The Bavarian.
Dortmund yang sebelumnya memegang klasemen Bundesliga perlahan tumbang hingga akhirnya tak berdaya mengejar Munchen. Flick yang pernah menjadi asisten pelatih Joachim Low saat membawa Jerman juara Piala Dunia 2014 juga sukses mengembalikan kepercayaan diri tim. Seperti Thomas Muller, Alphonso Davies, Serge Gnabry, Goretzka, dan lainnya.
Catatan yang mungkin tak akan terlupakan dalam dekade berikutnya adalah mengalahkan Barcelona dengan skor 8 2. Kemenangan terbesar dalam sejarah Liga Champions di babak perempat final. Penyerang andalan Bayern Munchen Robert Lewandowski butuh dua gol lagi untuk bisa sejajar dengan mega bintang Juventus Cristiano Ronaldo.
Dalam hal gol terbanyak di Liga Champions. Cristiano Ronaldo adalah pemain tersubur sejauh ini di Liga Champions karena berhasil mencetak 17 gol pada musim 2013 2014 bersama Real Madrid. Sementara Lewandowski sejauh ini sudah mencetak 15 gol, dan menyisakkan satu laga di final.
Bukan tak mungkin karena masih memiliki peluang, Lewandowski bisa sejajar aatau bahkan melewati capaian Cristiano Ronaldo. Manchester United memiliki kualitas mempuni, tak sedikit yang meragukan eks pemain The Red Devils adalah salah satu yang terbaik. Ander Herrera dan Angel Di Maria, dua pemain yaang terbuang dari Manchester United karena persaingan yang ketat untuk bisa mendapatkan menit bermain di Liga Inggris dan kompetisi lainnya.
Namun sejak keduanya bergabung dengan Manchester United belum pernah melangkah hingga final Liga Champions. Angel Di Maria bahkan belum merasakan angkat trofi bersama tim Setan Merah. Tak hanya Herrera dan Di Maria, nasib sama juga dirasakan Ashley Young, Romelu Lukaku, dan Alexis Sanchez.
Namun tiga nama terakhir pada musim ini merasakan final Liga Eropa. Sayang, mereka tak bisa bersua mantan tim di final lantaran Manchester United takluk dari Sevilla di semifinal Liga Eropa. Laga final Liga Champions antara Paris Saint Germain vs Bayern Munchen tersebut dijadwalkan akan digelar di Estadio Da Luz, Senin (24/8/2020) dinihari.
Pertandingan Paris Saint Germain vs Bayern Munchen juga dapat dapat anda saksikan melalui tayangan SCTV mulai pukul 02.00 WIB.