Perancis Lockdown Selama Dua Pekan

Presiden Perancis Emmanuel Macron memberlakukan lockdown untuk memperlambat penyebaran virus corona (Covid 19). Lockdown diberlakukan selama dua pekan. Demikian diumumkan Emmanuel Macron pada Selasa (17/3/2020) dini hari waktu setempat.

Atas kebijakan itu, Perancis telah menutup restoran, bar dan sekolah. Presiden mengatakan, masyarakat harus tinggal di rumah kecuali, jika untuk membeli bahan makanan, perjalanan untuk bekerja, latihan atau perawatan medis. Ia pun menegaskan, 'siapapun melanggar pembatasan, di tempat untuk setidaknya dua minggu ke depan, akan dihukum.'

"Saya tahu kebijakan ini belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi keadaan menuntut itu," kata Macron. "Kami tidak sedang melawan tentara lain atau bangsa lain. Tapi musuh ada, tak terlihat, sukar dipahami, tetapi semkain menyebar." Menurut dia, langkah ini diperlukan setelah terlalu banyak orang mengabaikan peringatan sebelumnya dan berbaur di Taman dan sudut jalan selama akhir pekan. Mereka mempertaruhkan kesehatan sendiri dan orang lain.

Di Perancis, virus koroner telah membunuh 148 orang dan yang terinfeksi lebih dari 6.600 orang. Tentara akan diturunkan untuk membantu perawatan di rumah sakit. Rumah sakit militer dengan kapasitas 30 tempat tidur dan perawatan intensif akan didirikan di wilayah Timur Alsace, satu lokasi infeksi covid 19 terbesar.

Selain itu Macron menunda putaran kedua pemilu lokal pada hari Minggu mendatang. Karena fokus pemerintah semata mata diperlukan untuk memerangi pandemi Covid 19. "Pemerintah, bila perlu akan membuat undang undang untuk melawan virus corona," katanya.(Channel News Asia/Reuters)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *