Gubernur Jawa Tengah mengimbau kepada masyarakat agar tidak pulang kampung selama merebaknya virus corona. Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo dalam Program Kompas Petang, Jumat (27/3/2020). Sejauh ini, pihaknya telah melakukan upaya pencegahan penularan virus corona.
Pihaknya pun berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hingga Pemda DKI Jakarta dalam melakukan pencegahan penyebaran virus corona atau Covid 19. Satu di antara langkah yang dilakukan demi mencegah virus corona adalah memberikan imbauan kepada wara agar tidak pulang kampung. Namun, bila ada warga yang sudah terlanjur pulang kampung, pihaknya telah meyiapkan cara untuk mengantisipasi adanya penyebaran Covid 19.
Ganjar Pranowo menjelaskan bahwa beberapa bupati di Jawa Tengah sejauh ini telah melakukan hal yang tepat dalam mengantispasi penyebaran virus corona dari warga pendatang. Misanya saja upaya yang dilakukan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo yang menyiapkan petugas kesehatan di terminal yang kabarnya belakangan mengalami lonjakan penumpang. Langkah awal yang dilakukan Bupati Wonogiri pun diapresiasi Ganjar Pranowo.
"Pak Bupati Wonogari dan bupati lain di Jawa Tengah melakukan hal sama, saya kira Bupati Wonogiri bagus, sigap semuanya dikerahkan dan mengambil inisiatif pada saat awal untk lakukan pengecekan dengan protokol kesehatan," ujar Ganjar Pranowo. Ganjar Pranowo pun membeberkan data penumpang yang datang pulang kampung ke daerah Jawa Tengah. Menurutnya, jumlah lonjakan penumpang terbanyak ada di Wonogiri.
"Data saya sampai kemarin sudah 66.871 penumpang dan itu memang terbanyak ada di Wonogiri sekitar 42.838, jadi kalau kita lihat data ini sebenarnya adalah data yang dilakukan atau diberikan oleh mereka yang lakukan cek di lapangan," kata Ganjar Pranowo. Dalam mengantisipasi penyebaran Covid 19, pihaknya tak sekadar melakukan pengecekan kesehatan saja. Pihaknya juga turut mencatat nama hingga nomor telepon.
"Diperiska satu persatu dicatat namanya, nomor telepon agar kelak seandainya terjadi apa apa kita bisa meresponnya," terang Ganjar Pranowo. Kemudian Ganjar Pranowo juga mengimbau kepada warga pendatang untuk mengisolasi diri selama 14 hari. "Kita catat itu sampai tingkat kades RT RW kita gerakan untuk memantau perkambangan itu dan kemarin sudah saya kirim suarat agar semua yang pulang masuk kategori orang dalam pemantaan (ODP) sehingga mereka wajib mengisolasi di selama 14 hari," terang Ganjar Pranowo.
Ganjar Pranowo pun kembali mengimbau kepada warga agar tetap berada di lingkungan masing masing selama merebaknya virus corona. "Mari kita tahan di tempat kita masing masing agar tidak bergerak jangan kita pulang ingin bahagia tapi kemudian membawa celaka," tandas Ganjar Pranowo. Seperti diwartakan , Ridwan Kamil mengimbau kepada warga Jabar yang tinggal atau bekerja di Jakarta untuk tidak pulang kampung atau mudik untuk sementara waktu.
"Saya imbau semua warga yang ditinggal bekerja di Jakarta untuk tidak mudik," kata Emil, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers di Gedung Pakuan, Jalan Otista, Kota Bandung, Selasa (24/3/2020). Menurut Emil, warga Jabar yang pulang kampung dari Jakarta bisa berpotensi sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) mengingat Jakarta sebagai sumber pandemi Covid 19 di Indonesia. "Karena sumber pandemi di Indonesia itu mayoritas ada di Jakarta. Kalau anda anda pulang sebelum rapid tes dilaksanakan anda punya potensi sebagai ODP karena punya potensi dihitung datang dari sebuah wilayah yang tingkat sebarannya banyak yang masuk kategori diwaspadai," tuturnya.
Emil mengaku mendapat laporan di Kabupaten Sumedang di mana banyak warga yang bekerja di Jakarta memilih pulang kampung. Akibatnya jumlah ODP pun melonjak drastis. "Contohnya di Sumedang sebelum ada pengumuman kerja di rumah yang ODP hanya dua orang sekarang sudah lebih dari 300 dan Pak Bupati melaporkan mereka adalah orang Sumedang yang tinggal bekerja di Jakarta tiba tiba mudik ke kampung masing masing," papar Emil.
Hadis nabi larang warga pergi dari lokasi wabah Sebab itu, Emil kembali mengingatkan agar warga Jabar yang bekerja atau tinggal di Jakarta untuk sementara waktu tak mudik untuk mencegah potensi penyebaran wabah Covid 19. "Sekali lagi saya imbau jangan ada mudik dulu kita tinggal tetap di wilayau masing masing untuk menjaga penyebaran yang terlalu besar," kata Emil.
"Bahkan ada hadis nabi yang menyampaikan jika ada wabah di suatu tempat sebaiknya tak pergi ke mana mana atau jangan mendatangi dan keluar dari tempat itu." "Mohon kepada kita yang mempercayai keyakinan itu agar bijak untuk keluar dari Jakarta dan tetap tinggal sampai kondusif," jelasnya.