Khusus Ibu Hamil sampai Bayi Wajib Rapid Test di Puskesmas Ambon Kenapa

Rapid tes di puskesmas di Kota Ambon akan dilakukan bagi warga Ambon yang tergolong kelompok rentan. Di antaranya yakni ibu hamil, lansia, dan bayi serta warga yang memiliki penyakit penyerta. Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy mengatakan, tiap Puskesmas di Kota Ambon siap untuk melakukan Rapid Tes bagi mereka yang masuk dalam katagori kelompok rentan terpapar Covid 19.

Menurutnya tes cepat atau rapid test dilakukan kepada kelompok rentan karena pihaknya harus mencari dan mendata masyarakat yang bisa saja memiliki virus covid19 terutama bagi mereka yang melakukan pemeriksaan di berbagai Puskesmas. Meski dirinya mengakui rapid tes tidak bisa langsung menentukan warga tersebut terpapar virus corona atau tidak, namun setidaknya dapat digunakan untuk mencari sebanyak mungkin masyarakat yang memiliki kemungkinan terpapar corona melalui hasil tes. "Rapid tes memang tidak bisa menjadi patokan seseorang terpapar corona atau tidak, namun rapid bisa membantu menemukan sebanyak mungkin mereka yang memiliki kemungkinan terpapar" terangnya.

Terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Ambon, Robert Chandra mengatakan Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Kesehatan sendiri telah menargetkan sebanyak 3.000 masyarakat untuk dapat menjalani tes cepat atau rapid test. Rapid test nantinya dapat dilakukan oleh fasilitas kesehatan tingkat Puskesmas yang saat ini tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kota Ambon. Dikatakan, untuk masyarakat yang mengikuti rapid test merupakan pasien dengan potensi imun tubuh cepat turun seperti ibu hamil, lansia, hingga orang dengan penyakit penyerta.

"Kita targetkan sebanyak 3.000 rapid tes untuk masyarakat Kota Ambon yang masuk dalam kelompok rentan, hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran wabah corona di Kota Ambon" terangnya. Sementara itu, Riska (62) warga lansia yang tinggal di kawasan Karang Panjang, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon mengaku takut untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di sejumlah Puskesmas di Kota Ambon. Pasalnya setiap puskesmas akan langsung melakukan rapid tes kepada pasien yang masuk dalam kelompok rentan termasuk dirinya yang sudah masuk dalam kelompok rentan yakni lansia.

Hal inilah yang membuat Riska enggan dan berusaha untuk tidak melakukan pemeriksaan di Puskesmas. Menurutnya jika hasi rapid tes dinyatakan reaktif, dirinya pasti akan dikarantina sembari menunggu hasil tes swab berikutnya untuk menentukan dirinya terpapar COVID 19 atau tidak. "Saya takut jika melakukan pemeriksaan di Puskesmas maka harus ikut rapid tes juga, jadi saya usahakan agar tidak harus melakukan pemeriksaan di Puskesmas" jelasnya.

Dia takutkan, jika harus melakukan repid tes dan hasilnya reaktif maka mau dan tidak mau dirinya harus di karantina sembari menunggu hasil tes sweb untuk memastikan dirinya terpapar corona atau tidak. "syukur jika saat rapid hasilnya non reakif tapi jika hasilnya reaktif, mau tak mau harus di karantina, dan kalau sudah di karantina siapa lagi yang perhatikan anak anak" terangnya. Untuk itu dirinya tetap berharap agar pandemi COVID 19 yang telah mewabah di seluruh dunia dapat segera berakhir, agar seluruh warga tidak lagi hidup dibawa banyang bayang ketakutan.

"Saya hanya bisa berharap wabah ini segera berakhir agar segala aktifitas dapat kembali normal dan kita tidak hidup lagi didalam bayang bayang ketakutan terpapar wabah ini" tutupnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *