Sebuah video viral yang dipublikasikan oleh media Korea Selatan menangkap momen memperlihatkan jenazah Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia dibuang ke lautdari sebuah kapal China. KejadianABK dibuang ke lautini tertangkap kamera saat kapal ikan Long Xin 605 dan Tian Yu 8 yang berbendera China berlabuh di Busan, Korea Selatan. Dilansir dari , video yang dirilis olehMBCitu diulas oleh YouTuber Jang Hansol di kanalnya, Korea Reomit, pada Rabu waktu setempat (6/5/2020).
Dalam video itu, kanalMBCmemberikan tajuk "Eksklusif. 18 jam sehari kerja, jika jatuh sakit dan meninggal, dilempar ke laut". Kedua kapal tersebut membawa 46 awak kapal WNI dan 15 di antaranya berasal dari kapal Long Xin 629, terang pernyataan Kemlu RI. Sementara Kapten kapalChina tersebut menjelaskan ABK asal Indonesia yang dilempar ke laut sebenarnya dilarung.
Pernyataan kaptenkapal Chinaitu tercantum dalam situs web Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Kamis (7/5/2020). "Pada Desember 2019 dan Maret 2020, pada kapal Long Xin 629 dan Long Xin 604, terjadi kematian 3 awak kapalWNIsaat kapal sedang berlayar di Samudera Pasifik." "Kapten kapal menjelaskan bahwa keputusan melarung jenazah karena kematian disebabkan penyakit menular dan hal ini berdasarkan persetujuan awak kapal lainnya," demikian yang tertulis di keterangan berjudul "PerkembanganABK Indonesiayang saat ini berada di Korsel" dalampoin 3.
Kemudian di poin berikutnya tercantum KBRI Beijing telah menyampaikan nota diplomatik untuk meminta klarifikasi kasus ini. Dalam penjelasannya, Kemlu China mengklaim pelarungan ini sudah disesuaikan praktik kelautan internasional untuk menjaga kesehatan para awak kapalnya. Sementara itu KBRI Seoul yang berkoordinasi dengan otoritas setempat telah memulangkan 11 awak kapal pada 24 April. Sebanyak 14 awak kapal lainnya akan dipulangkan pada 8 Mei.
KBRI Seoul juga sedang mengupayakan pemulangan jenazah awak kapal berinisial E yang meninggal di RS Busan karena pneumonia, sedangkan 20 awak kapal lainnya melanjutkan kerja di kapal Long Xin 605 dan Tian Yu 8. "Sebelumnya, Kemlu bersama Kementerian/Lembaga terkait juga telah memanggilmanning agencyuntuk memastikan pemenuhan hak hak awak kapal WNI." "Kemlu juga telah menginformasikan perkembangan kasus dengan pihak keluarga," pungkas bunyi pernyataan tersebut.
Kasus tersebut rupanya menyita perhatian mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Dirinya pun terlihat geram bahkan mengeluarkan kalimat perintah populernya, "Tenggelamkan!" Dirinya pun tampak memberikan tanggapan melalui cuitan di akun twitter pribadinya, @susipudjiastuti.
Dalam cuitannya dirinyatidak langsung menyebut soal kasus dilemparnya jenazah ABK Indonesia ke laut. Namun dirinya menyebut soal adanya kejahatan kemanusiaan dan perbudakan modern. Sebelumnya Susi juga mengunggah video viral tersebut di akun twitternya.
Dalam video itu, disebutkan MBC mendapatkan rekaman itu setelah kapal tersebut kebetulan tengah bersandar di Pelabuhan Busan. Berdasarkan terjemahan yang disampaikan oleh Hansol, orang orang Indonesia itu meminta bantuan kepada pemerintahKoreaSelatandan media setempat. Politikus Partai Gerindra pun juga memberikan komentarnya terhadap kasus dibuangnya jenazah ABK Indonesia ke laut dari kapal China.
Senada dengan Susi Pudjiastuti, Fadli Zon juga memberikan tanggapannya melalui akun twitter pribadinya @fadlizon. Dirinya menyebut soal perbudakan hingga upah yang diberikan kepada para pekerja kapal laut. Bukan hanya soal pelarungan yg harus dipersoalkan tapi “perbudakan” di kapal China itu. Jam kerja, waktu istirahat, upah klu benar 120 dollar, diskriminasi makanan n minuman dll, " tulis Fadli Zon di twitternya.
Buntut kasus dibuangnya jenazah ABK ke laut tersebut memang menyita perhatian publik. Bahkan lantaran viral di sosial media, kasus tersebut pun juga trending di jagat twitter. Melalui hashtag #koreareomit, banyak netizen yang memberikan asumsinya.
Hingga saat ini mengumpulkan 800 cuitan twitter lebih.