Citra Satelit Ungkap Ledakan Besar di Iran Diduga dari Lokasi Produksi Rudal

Ledakan besar mengguncang Teheran, Ibu Kota Iran pada Jumat (26/6/2020) dini hari. Guncangan diduga datang dari daerah di pegunungan timur Teheran. Berdasar foto foto satelit, diyakini, para analis menyembunyikan sistem terowongan bawah tanah dan lokasi produksi rudal.

Namun, hingga saat ini penyebab ledakan itu belum jelas. Kantor berita Fars , awalnya melaporkan ledakan tersebut disebabkan 'ledakan tangki gas industri di dekat fasilitas milik Kementerian Pertahanan. Sementara itu, mengutip sumber informasi, situs itu tidak terkait dengan militer.

Lebih lanjut, foto satelit daerah itu, sekira 20 kilometer timur pusat kota Teheran, menunjukan ratusan meter semak belukar hangus. Semak semak tersebut juga disebut tak terlihat dalam gambar daerah yang diambil dalam beberapa minggu sebelum insiden. Area penyimpanan gas berada di dekat, apa yang para analis gambarkan sebagai fasilitas rudal Khojir Iran.

Ledakan tersebut tampaknya menghantam fasilitas Shahid Bakeri Industrial Group. Menurut keterangan Fabian Hinz, peneliti di Pusat Studi Nonproliferasi James Martin di Middlebury Institute of International Studies, Monterey, California, Shahid Bakeri Industrial Group merupakan pembuat roket propelan padat. Lebih jauh, Badan Intelijen Pertahanan AS mengatakan, Iran secara keseluruhan memiliki program fasilitas bawah tanah terbesar di Timur Tengah.

Situs situs tersebut "mendukung sebagian besar aspek kemampuan rudal balistik Teheran. "Termasuk kekuatan operasional dan pengembangan rudal dan program produksi," kata DIA pada 2019. Para pejabat Iran sendiri juga mengidentifikasi situs itu berada di Parchin, rumah bagi pangkalan militer di mana Badan Energi Atom Internasional.

Sebelumnya mereka mengatakan mencurigai Iran melakukan tes pemicu ledakan yang dapat digunakan dalam senjata nuklir. Iran telah lama membantah mencari senjata nuklir. Meskipun IAEA sebelumnya mengatakan Iran telah melakukan pekerjaan dalam "mendukung kemungkinan dimensi militer untuk program nuklirnya" yang sebagian besar dihentikan pada akhir 2003.

Kekhawatiran Barat atas program atom Iran menyebabkan sanksi dan akhirnya mempengaruhi kesepakatan nuklir Teheran 2015 dengan kekuatan dunia. AS di bawah Presiden Donald Trump secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir pada Mei 2018. Keputusan Trump tersebut mengarah ke serangkaian serangan yang meningkat antara Iran dan AS.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *