Hasil studi laboratorium di Singapura menunjukkan bahwa antiseptik, Betadine bereaksi efektif pada Covid 19. Hasil penelitian ini diumumkan Mundipharma pada Kamis (9/7/2020) lalu. Dikutip dari , menurut pengujian laboratorium di Duke NUS Medical School di Singapura, produk antiseptik Betadine terhadap SARS CoV 2 yang menyebabkan Covid 19.
Penelitian menunjukkan aktifitas virucidal Betadine in vitro yang kuat hingga mampu membunuh 99,99 persen virus SARS CoV 2 dalam 30 detik. Adapun produk yang diuji antara lain Betadine Antiseptik Solution, pembersih kulit, obat kumur, dan semprotan untuk tenggorokan. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam Jurnal Penyakit dan Terapi Infeksi yang disahkan pada Rabu (8/7/2020).
"Hasil ini mengkonfirmasi pandangan kami bahwa produk antiseptik Betadine yang digunakan secara tepat dan disertai pilihan pengobatan pencegahan lainnya termasuk APD, dapat membatasi penyebaran infeksi, termasuk Covid 19," kata Raman Singh, CEO Mundipharma. "Ini juga memberikan komunitas medis serta konsumen jaminan berbasis sains." "Bahwa mereka menggunakan produk yang terbukti pada Covid 19," tambahnya.
Penelitian yang dilakukan di Duke NUS dilengkapi dengan pengujian laboratorium yang diselesaikan di Pusat Penelitian dan Pendidikan Penyakit Menular Tropis (TIDREC) di Universitas Malaya, Malaysia. TIDREC juga pernah menguji produk Betadine Gargle and Mouthwash (obat kumur) yang menunjukkan aktivitas virucidal in vitro yang kuat. Produk ini berhasil membunuh 99,99 persen virus SARS CoV 2 dalam 15 detik.
Penelitian TIDREC telah diterima oleh British Dental Journal (BDJ) dan diterbitkan pada 26 Juni 2020. Jurnal ini diterbitkan oleh Springer Nature atas nama British Dental Association. Sebelumnya, produk antiseptik Betadine yang mengandung povidone iodine (PVP I) telah terbukti efektif secara in vitro terhadap berbagai virus, termasuk virus penyebab wabah.
Antara lain Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS). Produk antiseptik Betadine mengandung povidone iodine (PVP I). Zat ini sangat efektif membunuh beragam mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, dan jamur dan biasanya digunakan di rumah sakit.
Pandemi Covid 19 menjadi ancaman besar bagi paramedis dengan spesialisasi gigi dan rongga mulut. Dr Avinash Bidra, profesor klinik prostodontik di School of Dental Medicine dan Dr Belachew Tessema professor otolaringologi di Fakultas Kedokteran Universitas Connecticut dan tim mereka berusaha mencari cara mensterilkan rongga mulut pasien. Sterilisasi rongga mulut mampu mengurangi risiko dokter gigi dan sejenis terinfeksi Covid 19 yang mungkin ada di pasien, menurut laporan Universitas pada 18 Juni 2020.
"Kami tidak puas dengan keamanan yang diberikan oleh masker mulut dan pelindung wajah," kata Bidra. "Hampir semua prosedur melibatkan produksi aerosol, menghasilkan risiko yang lebih tinggi bagi dokter, asisten, dan pasien," tambahnya. Povidone Iodine (PVP I) biasanya dijual tanpa resep dengan konsentrasi 10 persen untuk digunakan sebagai antiseptik untuk luka.
Para peneliti juga menguji tiga konsentrasi encer yang berbeda dengan kandungan 1,5 persen, 1 persen, dan 0,5 persen dalam tiga waktu kontak yang berbeda yaitu 15 detik, 30 detik, dan 45 detik. Para peneliti menemukan bahwa konsentrasi terendah 0,5 persen dan periode kontak terendah 15 detik sudah cukup membunuh virus SARS CoV 2 di laboratorium. Bidra dan Tessema merekomendasikan penggunaan 9,5 ml air dan 0,5 ml larutan antiseptik povidine iodine 10 persen yang bisa dibeli di mana saja untuk membuat larutan encer 0,5 persen.
"Ini adalah metode yang sederhana dan murah untuk melindungi diri sendiri ketika melakukan kontak dekat dengan orang orang," kata Bidra. "Kami percaya ini memiliki dampak kesehatan kepada profesional di bidang oral dan bagi pasien di tengah pandemi yang sedang berlangsung," tambahnya.