
Bagi kebanyakan orang berbisnis merupakan salah satu alternatif di tengah sulitnya bersaing di dunia kerja. Asal ada modal awal berbagai pilihan bisnis bisa ditekuni, salah satunya yaitu Investasi P2P Lending (peer to peer lending).
Bagaimana Cara Memulai Investasi P2P Lending?
Peer to peer lending merupakan bisnis baru yang tengah ramai diperbincangkan. Mereka yang telah tergabung dalam P2P lending mengatakan bahwa apabila benar-benar menekuni hasilnya sangat menguntungkan.
P2P sendiri merupakan sebuah platform yang memberikan layanan jasa keuangan. Di mana nantinya di sana pemberi dan penerima pinjaman bertemu dalam rangka melakukan perjanjian pinjam meminjam dengan dibantu sistem teknologi yang canggih. Lalu bagaimana cara dan tips memulai P2P Lending?
- Memiliki Modal Awal
Modal merupakan hal utama yang harus dimiliki seseorang saat memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis. Namun tidak perlu khawatir jika tidak terlalu memiliki dana besar. Pasalnya dalam bisnis P2P ini dapat dilakukan dengan nominal rendah mulai dari Rp 100.000,-.
Tentunya setiap platform memiliki kebijakan dan skema yang sangat beragam. Nominal investasi juga berbeda-beda namun rata-rata berkisar Rp 100.000,- sampai Rp 5.000.000,- jelasnya untuk awal investasi disesuaikan dengan budget masing-masing dari investor.
Meski demikian hendaknya jangan asal dalam memilih platform yang akan menjadi tujuan investasi. Usahakan platform yang dipilih sudah terdaftar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga dapat dipastikan aman dan terpercaya.
- Memastikan Bahwa Platform P2P Lending Aktif di Media Sosial
Saat ini masyarakat lebih banyak mengakses media sosial untuk mendapatkan informasi terkini. Kondisi demikian juga mestinya dimanfaatkan oleh P2P, agar dapat berinteraksi secara langsung dan mengedukasi.
Salah satu alasan tidak tertariknya masyarakat bisa jadi karena ketidakpahaman terhadap produk dari P2P. Hal tersebut karena bisnis ini termasuk hal baru. Maka dari itu diperlukan edukasi secara masif agar informasi dapat tersebar luas dengan baik.
Selain itu, masyarakat dapat secara aktif memberikan kritik dan saran lewat sosial media. Hal yang pada akhirnya menjadi bahan evaluasi untuk proses pengembangan. Perbaikan yang terus menerus dilakukan menjadi indikator positif dalam menarik perhatian.
- Memahami Resiko dan Cara Meminimalisirnya
Meskipun termasuk kategori bisnis yang mudah dengan untung terbilang besar. Namun, resiko yang harus dihadapi juga tinggi. Sebab berbagai kemungkinan bisa saja terjadi seperti adanya keterlambatan dalam membayar cicilan atau bahkan berhadapan dengan lender yang kabur.
Hal tersebut jelas dapat menjadi kabar buruk karena kemungkinan kehilangan dana. Maka perlu dilakukan diversifikasi guna menekan resiko yang ada. Diversifikasi sendiri merupakan upaya untuk melakukan keberagaman dalam investasi yang dibuat oleh para investor.
Dengan kata lain, ini adalah cara investor menempatkan dana investasi di tempat yang berbeda. Misalnya saja investor melakukan dua investasi di perusahaan yang berbeda. Jika salah satu dari investasi yang ditanam mengalami kemerosotan dan tidak mengalami perkembangan, maka masih ada cadangan.
- Belajar Pada Ahlinya
Mungkin bisa dengan belajar kepada yang ahlinya atau jika perlu mencari mentor yang sudah profesional. Pasalnya meski terlihat mudah, dunia investasi sangatlah luas. Terlebih harus mengenali bagaimana melakukan analisis-analisis awal.
Analisis sangat diperlukan agar lebih waspada terhadap resiko yang akan dihadapi. Sehingga ketika hal itu benar terjadi, investor dapat melakukan langkah terbaik untuk menghadapinya. Sebab kemampuan dalam mengelola risiko dengan baik dapat memperbesar peluang untuk mendapat keuntungan.
Demikian ulasan dari Investasi P2P Lending. Pada dasarnya dalam investasi keuntungan yang besar berbanding lurus dengan resiko yang dihadapi. Perlu sekiranya investor pemula memahami lebih lanjut mengenai dunia investasi dengan baik.